Perjalanan yang Penuh Makna
Malam itu, Minggu 7 September 2025, tepat pukul 21.00 WIB, halaman Pondok Pesantren Modern Al Amanah, SMP Bilingual Terpadu, Desa Junwangi Krian, Sidoarjo dipenuhi cahaya lampu dan suasana haru. Diiringi doa dan lambaian tangan orang tua, Bapak Kyai, Bu Nyai serta guru, rombongan 20 santri SMP Bilingual Terpadu, 20 santri SMP Bilingual Terpadu 2, 18 santri MA BIMA, dan 6 pembina pramuka menaiki bus dengan hati berdebar. Malam terasa begitu syahdu; di balik gelapnya jalan, ada semangat terang yang menyala dalam dada mereka: membawa nama baik sekolah dan bangsa di ajang internasional.
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, suasana di dalam bus dipenuhi canda tawa, doa, dan obrolan hangat antar santri. Ada yang tak henti bernyanyi untuk mengusir kantuk, ada pula yang terlelap dengan senyum kecil di wajahnya, seolah bermimpi indah tentang petualangan yang menanti di Cibubur.
Santri SMP Bilingual Terpadu baru saja mencatat pengalaman luar biasa dengan mengikuti Jambore Muslim Dunia Pramuka yang digelar di Bumi Perkemahan (Buperta) Cibubur dan mendapatkan penghargaan sebagai regu teladan dan tenda terbaik. Kegiatan ini menghadirkan ribuan peserta dari 23 negara dengan semangat kebersamaan, persaudaraan, dan pertukaran budaya.
Hari Pertama: Langkah Awal yang Menggugah Semangat
Setibanya di lokasi, para santri mengikuti proses registrasi sebelum upacara pembukaan dimulai. Suasana begitu meriah saat parade bendera dari 23 negara dikibarkan. Sang Merah Putih berdiri tegak di antara bendera bangsa lain, menambah rasa bangga di hati para santri. Usai upacara, peserta larut dalam ice breaking dan perkenalan antar kontingen. Suasana yang semula kaku berubah menjadi penuh canda tawa, membuka jalan lahirnya persahabatan lintas bangsa.
Hari Kedua: Petualangan dan Pertukaran Budaya
Sejak pagi, para peserta menjelajahi hutan Buperta dalam kegiatan jelajah alam. Santri SMP Bilingual Terpadu berlatih kerja sama tim sambil menikmati keindahan alam. Mereka juga mendapat pelatihan scout skills seperti pioneering, tali-temali, survival, hingga P3K lapangan.
Sore harinya, acara Cultural Exchange menjadi panggung penuh warna. Santri SMP Bilingual Terpadu dengan percaya diri memperkenalkan seni dan tradisi Indonesia, mulai dari batik, bahasa daerah, hingga permainan tradisional. Sebagai gantinya, mereka juga belajar kebudayaan dari peserta mancanegara.
Hari Ketiga: Air, Olahraga, dan Inspirasi
Keceriaan semakin memuncak ketika peserta mengikuti water activity: bermain kano, permainan air, hingga simulasi penyelamatan. Gelak tawa memenuhi suasana, menandakan persaudaraan yang semakin erat.
Di siang hari, berlangsung Sport Fest yang mempertemukan peserta dari berbagai negara dalam pertandingan olahraga persahabatan. Tidak ada yang kalah, karena kemenangan sejati adalah kebersamaan.
Malamnya, dalam sharing session, para santri duduk melingkar bersama peserta lain, saling bertukar cerita tentang kepemimpinan, ukhuwah islamiyyah, dan makna kebersamaan. “Saya merasa lebih percaya diri dan punya banyak sahabat baru dari berbagai negara,” ungkap salah satu santri peserta dengan senyum bangga.
Hari Keempat: Menguatkan Ruhani, Menyatukan Hati
Hari keempat diisi dengan kegiatan spiritual: shalat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, dan pengajian bersama. Suasana teduh dan khusyuk membuat Buperta seolah menjelma menjadi pesantren besar yang dipenuhi lantunan doa.
Pada sesi refleksi bersama, santri diajak merenungkan nilai-nilai kepramukaan dan keislaman yang telah mereka jalani. Malamnya, api unggun persaudaraan dinyalakan. Nyala api yang menjulang tinggi itu menjadi simbol kehangatan dan persahabatan lintas bangsa yang akan terus hidup meski jarak memisahkan.
Hari Kelima: Penutup Penuh Kenangan
Hari terakhir tiba dengan penuh haru. Upacara penutupan berlangsung khidmat sekaligus meriah, menampilkan seni budaya dari berbagai negara. Para santri SMP Bilingual Terpadu ikut larut dalam suasana, bangga bisa mempersembahkan budaya Indonesia di hadapan dunia.
Usai acara, peserta saling berpelukan, bertukar kontak, dan berjanji menjaga persahabatan. Meski berat meninggalkan Cibubur, mereka pulang dengan hati penuh syukur, membawa segudang pengalaman yang akan selalu dikenang sepanjang hidup.
Setelah melewati hari-hari penuh makna di perkemahan, tibalah waktunya untuk kembali pulang. Kali ini, para santri tidak lagi menaiki bus, melainkan memilih kereta api sebagai moda transportasi menuju Sidoarjo. Suasana stasiun dipenuhi wajah lelah bercampur bahagia. Mereka membawa ransel yang terasa lebih berat, bukan hanya karena barang bawaan, tetapi juga oleh segudang pengalaman, pelajaran, dan kenangan. Kereta melaju meninggalkan Jakarta, membawa para santri kembali ke tanah kelahiran mereka. Sesampainya di Sidoarjo, sambutan hangat keluarga dan guru menyelimuti kedatangan mereka, seakan menyambut pahlawan kecil yang baru saja pulang dari medan perjuangan.
Nilai Islami yang Menguatkan Identitas
Keistimewaan Jambore Dunia ini terletak pada nuansa islami yang kental. Seluruh peserta mengikuti shalat berjamaah lima waktu, tilawah Al-Qur’an, dan pengajian singkat. Kehidupan di perkemahan benar-benar mencerminkan suasana seperti di pondok pesantren—penuh kedisiplinan, kebersamaan, dan semangat ukhuwah islamiyyah.
Inilah yang menjadikan pengalaman santri SMP Bilingual Terpadu semakin bermakna. Mereka tidak hanya belajar tentang keterampilan pramuka, tetapi juga memperkuat identitas sebagai muslim yang beradab, bersatu, dan damai.
Salah satu santri peserta, dengan mata berbinar, menyampaikan kesannya:
“Saya sangat bersyukur bisa ikut Jambore Dunia ini. Rasanya luar biasa bisa bertemu teman-teman dari berbagai negara, belajar budaya mereka, dan tetap bersama-sama menjaga nilai keislaman. Saya merasa lebih percaya diri, lebih mandiri, dan semakin bangga menjadi bagian dari SMP Bilingual Terpadu,” tuturnya penuh semangat.
Dukungan Sekolah dan Harapan Besar
Kepala SMP Bilingual Terpadu menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Keikutsertaan santri dalam Jambore Dunia adalah bukti nyata bahwa pendidikan kami tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, kepemimpinan, dan wawasan global. Kami berharap pengalaman ini menginspirasi santri lain untuk terus berprestasi di berbagai bidang,” tuturnya.
Partisipasi dalam Jambore Dunia juga sejalan dengan visi sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang mindful (berkesadaran), meaningful (bermakna), dan joyful (menggembirakan). Melalui kegiatan ini, santri belajar fokus dan bertanggung jawab, merasakan makna kebersamaan, sekaligus menikmati setiap pengalaman dengan penuh kegembiraan.
Pengalaman mengikuti Jambore Dunia di Cibubur akan menjadi catatan indah dalam perjalanan pendidikan santri SMP Bilingual Terpadu. Lebih dari sekadar kegiatan pramuka, ajang ini menjadi ruang untuk membangun persahabatan lintas bangsa, memperkuat karakter, serta menumbuhkan kebanggaan sebagai generasi muda muslim Indonesia yang siap mengukir prestasi di kancah internasional.
Share this content: