Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Pendidikan yang sesungguhnya tidak terbatas pada tembok kelas. Ia mencakup seluruh pengalaman, interaksi, dan kesempatan belajar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang kita alami di luar kelas, di rumah, di lingkungan, atau dalam masyarakat berperan besar dalam membentuk karakter dan memperkaya pengetahuan kita. Inilah yang menjadi dasar dari kegiatan survival character 2025. Kegiatan ini menitikberatkan pada pembentukan karakter berakhlak mulia yang siap menghadapi tantangan zaman. Pendidikan karakter menjadi semakin penting di era digital seperti sekarang, di mana informasi mudah diakses namun nilai dan budaya sering kali terpinggirkan.

WhatsApp-Image-2025-05-28-at-11.06.41-1024x768 Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, banyak generasi muda yang mulai melupakan jati diri dan budaya bangsanya. Mereka semakin tergerus oleh arus globalisasi dan pengaruh media, sehingga nilai-nilai luhur seperti kesantunan, rasa hormat, dan kepedulian sosial mulai memudar. Padahal, karakter bangsa Indonesia dikenal dengan keramahan, sopan santun, dan akhlak yang baik. Nilai-nilai ini harus tetap tertanam dalam diri setiap pemuda sebagai bekal menghadapi masa depan. Dalam ajaran Islam, terdapat sebuah pepatah bijak “Adab di atas ilmu” yang artinya setinggi apa pun ilmu seseorang, tidak akan bermanfaat jika tidak disertai dengan akhlak yang baik.

WhatsApp-Image-2025-05-28-at-11.06.42-1024x768 Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Oleh karena itu, pendidikan karakter bukan hanya pelengkap, tetapi pondasi utama dalam membentuk generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berintegritas. Melalui program seperti Survival Character 2025, kita berharap lahirnya generasi yang bukan hanya pintar secara akademis, tetapi juga unggul dalam nilai-nilai moral dan budaya.

WhatsApp-Image-2025-05-28-at-11.06.39-1024x768 Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Kegiatan survival character kelas IX tahun 2025 diawali dengan seminar bertema penguatan nilai-nilai akhlak, bahasa, dan pemahaman Al-Qur’an. Seminar ini dilaksanakan di Area Pendopo Walisongo, tepatnya di Pendopo Giri Kedaton, yang memberikan suasana spiritual dan historis yang mendukung proses pembelajaran. Materi disampaikan oleh para ustaz dan ustazah dari SMP Bilingual Terpadu dan SMP Bilingual Terpadu 2 yang telah berpengalaman dalam membimbing siswa dalam aspek keagamaan dan pembentukan karakter.

WhatsApp-Image-2025-05-28-at-11.06.40-1-1024x768 Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan penguatan akhlak kepada para siswa sebagai bekal menghadapi rangkaian kegiatan berikutnya, sekaligus menyiapkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan zaman dengan sikap yang berlandaskan nilai moral dan spiritual. Setelah kegiatan seminar, agenda survival character kelas IX tahun 2025 dilanjutkan dengan rihlah edukatif ke Blitar dan Kediri. Beberapa destinasi yang dikunjungi antara lain:

  • Pesantren Junwangi 4 Kras, Kediri
  • Kebun Coklat
  • Blitar Park
  • Makam Proklamator Ir. Soekarno
WhatsApp-Image-2025-05-28-at-11.06.40-2-1024x683 Survival Character kelas IX SMP Bilingual Terpadu “Mengulik Sejarah Sang Proklamator”

Kegiatan rihlah ini tidak sekadar perjalanan rekreasi, melainkan sarat nilai edukatif. Tujuannya adalah untuk menanamkan karakter kerja sama, kemandirian, serta nasionalisme, khususnya dalam menghargai sejarah dan jasa para pahlawan bangsa. Sebagai agenda tahunan untuk siswa kelas IX, survival character memiliki misi besar: menguatkan karakter peserta didik menjelang kelulusan, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di jenjang pendidikan berikutnya. Harapannya, para siswa mampu beradaptasi dan tetap memegang nilai-nilai moral dan kebangsaan di manapun mereka melanjutkan pendidikan.

(Ditulis oleh: Syarifa Aini)

Share this content:

Post Comment